Hidup, Amal & Akhir HayatKu Untuk ALLAH s.w.t.

RENUNGILAH... HARGAILAH SEBUAH PERSAHABATAN KERANA DISEBALIKNYA TERSIMPUL SEGALA-GALANYA… Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)

Sunday, March 19, 2006

..:: Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi SAW ::..

Tanya:
Saya sering mendengar sebagian orang, bila ingin memberikan tekanan terhadap ucapannya ia mengatakan: "Demi Nabi," apakah itu boleh?
Jawab:
Itu termasuk bersumpah atas Nabi. Perbuatan itu haram, termasuk perbuatan syirik. Karena bersumpah atas nama sesuatu, merupakan pengagungan terhadap sesuatu tersebut. Sementara makhluk tidak boleh mengagungkan sesama makhluk, yakni dalam pengagungan ibadah. Oleh sebab itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang bersumpah demi selain Allah, berarti ia telah kafir atau telah berbuat syirik."
(Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad II : 125, Abu Dawud 3251, At-Tirmidzi 1535)
Larangan itu mencakup sumpah demi para nabi, para malaikat, orang-orang shalih dan seluruh makhluk. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang bersumpah, hendaknya ia bersumpah demi Allah, atau diam saja."
HR. Al-Bukhari (4860) Fathul Bari (VIII : 611, 6107) Fathul Bari (X : 516), oleh Muslim (1647), Ahmad (II : 309), Abu Dawud (3247), An-Nasaa-i (3775), At-Tirmidzi (1545), Ibnu Majah (2096).
Adapun yang disebutkan dalam Al-Qur'an berupa sumpah demi mursalat (para malaikat yang diutus membawa kebaikan), dzariyat (angin yang bertiup dengan kencang), An-Naazi'aat (para malaikat yang mencabut nyawa dengan kasar), demi fajar, demi masa, demi waktu dhuha, demi letak-letak bintang, dan seterusnya, semua itu adalah hak Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah berhak bersumpah atas makhluk-Nya yang manapun. Adapun makhluk, hanya boleh bersumpah demi Rabb-nya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home


Tips, educate child, teenagers, adults in daily lifestyles.



My blog is worth $0.00.
How much is your blog worth?


HACKER SAFE certified sites prevent over 99.9% of hacker crime.
 
..:: LARANGAN BERSEMBAHYANG DALAM KEADAAN MABUK DAN JUNUB ::..
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu hampiri sembahyang (mengerjakannya) sedang kamu dalam keadaan mabuk, hingga kamu sedar dan mengetahui akan apa yang kamu katakan dan janganlah pula (hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan Junub (berhadas besar) kecuali kamu hendak melintas sahaja hingga kamu mandi bersuci dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau salah seorang di antara kamu datang dari tempat buang air atau kamu bersentuh dengan perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air (untuk mandi atau berwuduk), maka hendaklah kamu bertayamum dengan tanah (debu) yang suci, iaitu sapukanlah ke muka kamu dan kedua tangan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, lagi Maha Pengampun."[Maksud Firman Allah Taala Surah An-Nisa' :43]